teknologi kesehatan terbaru alat deteksi kanker pay*d*ra

informasitips.com – Semua orang tahu bahwa kanker pay*d*ra merupakan momok yang sangat menakutkan bagi kaum wanita. Sebenarnya resiko kanker ini bisa diturunkan bila wanita melakukan deteksi dini salah satunya dengan rajin melakukan SADARI (periksa pay*d*ra sendiri) setiap bulannya.
SADARI bukanlah satu-satunya cara untuk melakukan pemeriksaan benjolan pada pay*d*ra. Praktisi kesehatan biasanya juga bisa melakukan USG (ultrasonografi) dan mamografi untuk melakukan skrining pay*d*ra. Namun, kebanyakan wanita enggan untuk mengujungi dokter guna memeriksa pay*d*ranya. Bisa karena takut, malu, atau menganggap “sejauh ini tidak ada masalah”.
Saat ini sudah diperkenalkan alat pengecek pay*d*ra yang mudah dibawa-bawa untuk wanita yang ingin memeriksa sendiri kondisi pay*d*ranya. Para peneliti di Universitas Nihon, Jepang telah mengembangkan sebuah alat pendeteksi kanker pay*d*ra yang dapat membantu wanita untuk menemukan sendiri bejolan di pay*d*ra atau kondisi lain yang mungkin bisa mengarah pada kanker pay*d*ra.
Alat pendeteksi kanker pay*d*ra tersebut dipamerkan 2011 lalu di Japan Pavillion, sebuah organisasi dagang di Jepang. Alatnya ringan dan bisa dibawa-bawa kemana-mana hanya dengan satu tangan dan mudah digunakan di rumah dan dimana pun berada. Tidak seperti mamografi, alat deteksi kanker pay*d*ra ini tidak bekerja dengan menjepit pay*d*ra melainkan hanya mengambil gambaran pay*d*ra di sekitar area dimana alat ditempelkan.
Pemakaiannya pun sangatlah mudah. Yang perlu dilakukan adalah menempelkan alat tersebut di pay*d*ra selanjutnya menekan sebuah tombol scanner pada alat dan langsung diperolah hasil berupa tampilan gambar di LDC display-nya. Hasil tampilan yang ada di LCD display tersebut bisa langsung diberikan kepada dokter untuk ditindak lanjuti.
Para peneliti dari Universitas Nihon tersebut mengatakan bahwa teknologi yang mereka gunakan adalah teknologi “metode pergeseran fase gelombang”. Saat alat deteksi kanker pay*d*ra ditempelkan, maka alat tersebut akan mengeluarkaan cahaya dengan panjang gelombang 850 nm dan kemudian alat akan mendeteksi (menagkap kembali) cahaya yang dipantulkan kembali dari pay*d*ra lewat sebuah elemen penerima cahaya yang menggunakan semikonduktor LED (Light Emitting Diode).
Warna daerah yang terdapat kanker biasanya berbeda dari warna area normal. Biasanya area kanker akan menampilkan warna kemerahan akibat adanya massa (benjolan) dan konsentransi aliran darah yang lebih tinggi. Hasilnya, semakin banyak cahaya yang diserap di area yang terdapat benjolan sehingga semakin mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan kembali dari area sekitar benjolan pay*d*ra. Perbedaaan jumlah cahaya yang diserap dan dipantulkan kembali oleh pay*d*ra itulah yang menyebabkan perbedaaan intensitas dan perbedaan warna yang tampil pada LCD display alat.
Meskipun awalnya peneliti berharap alat ini bisa dengan mudah digunakan oleh wanita di rumah, namun sayang, alat ini masih belum bisa dipasarkan luas dan hanya digunakan sebatas pengujian oleh para ahli dan peneliti di Jepang.
sumber : teknologi-kesehatan-terbaru-alat-pendeteksi-kanker-payudara-yang-mudah-dibawa-bawa.htm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar