Teknologi Laser Terbaru untuk Katarak



Teknologi Laser Terbaru untuk Katarak

wikimedia.org

Intisari-Online.com - Katarak adalah kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata berkeriput dan rabun. Penyakit ini disebabkan oleh bermacam hal. Di antaranya, bersinggungan dengan sinar ultraviolet dan radiasi dalam jangka waktu lama, efek dari diabetes dan hipertensi, usia lanjut, penderita miopi (rabun jauh) dengan minus tinggi, atau trauma. Gejala umum katarak, antara lain penglihatan menjadi tidak jelas, mata terlalu peka terhadap sinar atau cahaya, atau lensa mata menjadi buram seperti kaca susu. Seiring waktu, katarak menyebabkan penderita kehilangan penglihatan perlahan-lahan, hingga buta—jika tidak diobati.
WHO merilis data bahwa ada sekitar 20 juta penduduk di dunia yang mengalami kebutaan karena katarak. Penduduk Asia berpotensi terserang katarak paling rentan. Sebab, intensitas paparan sinar ultraviolet yang banyak. Khusus di Indonesia, sekitar 3,7 juta penduduk mengalami kebutaan, dan 70% di antaranya disebabkan oleh katarak. Angka yang tinggi untuk ukuran statistik.
Melihat tingginya tingkat kebutaan akibat katarak ini, Jakarta Eye Center (JEC) mengajak para pakar kesehatan untuk berkumpul dalam acara "Operasi Katarak dengen Metode Femtophaco" di Ballroom 1, Ritz Carlton, Plaza Senayan. Dr. Darwan M. Purba, SpM; Profesor Dr, Istiantoro, SpM; dan Dr. Setiyo Budi Riyanto duduk sebagai pembicara.
Acara bincang-bincang ini bertujuan membagi pengetahuan terbaru mengenai katarak. Kasus-kasus katarak, teknik bedah katarak, sampai teknologi terbaru operasi katarak dikupas di sini.
Satu catatan, katarak bisa sembuh total melalui operasi. Sebab, pada dasarnya, penyakit ini hanya menyerang lensa mata, sementara bagian mata yang lain masih berfungsi baik. Oleh karena itu, JEC dalam talkshow tersebut memperkenalkan alat dengan teknologi terbaru Femtosecond Cataract Surgery untuk pembedahan katarak. Ini adalah alat dengan teknologi terkini yang mengganti lensa mata tanpa sayatan pisau, melainkan dengan laser. JEC menjadi pusat kesehatan pertama di Indonesia dan kedua di Asia yang memiliki alat ini.
Selain alat laser untuk operasi katarak, JEC juga memperkenalkan alat dengan teknologi Laser Excimer. Alat ini mampu mengoreksi gangguan mata (miopi), rabun dekat (hipermetropi), dan silinder (astigmatisme).
"Alat ini memungkinkan operasi dilakukan tanpa alat harus menyentuh mata (no-touch procedure/treatment). Setelah mata diberikan obat bius tetes, alat akan diarahkan ke arah kornea mata dan sinar laser dari alat tersebut akan diaplikasikan ke kornea mata untuk melakukan koreksi. Dengan teknologi 6 dimensi, alat tersebut dapat mengikuti gerakan mata dari segala arah, sehingga tingkat akurasi jauh lebih tinggi," kata Prof. Dr. Istiantoro, SpM dari JEC. Untuk informasi lengkap perihal kedua alat terkini tersebut, silakan kunjungi www.jakarta-eye-center.com atau www.jec-online.com.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar